Tuesday, July 17, 2007
posted by catur catriks at 4:48 PM | Permalink
Hut EsKa

Pengalaman adalah guru terbaik, begitulah kita sering mendengar. Sebegitu berharganya, maka orang yg sadar akan senantiasa belajar darinya.

Tapi belajar bisa didapatkan dari beribu pintu.

Ada orang yang belajar dari kaki yang terjatuh saat melayang dari anak tangga ke anak tangga di atasnya, ada yang belajar dari daun yang perlahan menghijau, ada juga yang belajar dari kijang yang melompat.

Manusia yang pandai akan belajar dari segalanya, sedang orang yang membusung dada tidak akan pernah mau mengambil hikmah dari cerita hidup manusia lain. Ia hanya mau belajar dari pengalamannya sendiri, dan karenanya, ia harus membayar mahal.

Bila pengalaman itu berharga mahal, maka tidak banyak orang yg akan mampu membelinya.

Berbagi adalah salah satu jalan terbaik.

Apakah begitu salah satu tujuan dan realisasi dari milis sekolah kehidupan?
Saya akan mengajukan jawaban, “Ya, memang demikian, sepengetahuanku!”

Saya yakin para member tahu alasan itu, karena memberlah yang telah melakukan dan mendapatkannya, dari pengalaman sendiri maupun dari orang lain yang dibagikan. Ini yang saya maksud bahwa kita bisa mendapatkan pengalaman-pengalaman dengan harga yang murah, tapi otentik.

Bicara harga yang murah, saya sempat – maaf – menghitung-hitung mengenai kegiatan Ultah ke-1 EsKa kemarin. Saya dan anggota milis EsKa yang lain, hanya mengeluarkan uang segitu ribu rupiah, tapi kami mendapatkan sekian banyak keuntungan.

Sewaktu pulang saya sempat berpikir, berapa ongkos yang dikeluarkan oleh owner dan atau penyelenggara untuk mengadakan kegiatan Kopdar itu. Untuk menyewa gedung, operasional, pengisi acara, hadiah, dan lain dan sebagainya, serta seterusnya? Saya yakin Bpk Sinang B. telah berkorban banyak, mensubsidi sekolahnya, agar para siswa bisa membayar dengan harga yang murah atau malah gratis atau gratis sekaligus diberi hadiah? Mmmm .. apa yang bisa kita katakan selain salut dan kata terima kasih?

Saya tak ingin melebih-lebihkan kebaikan karena semuanya terasa sudah sangat lebih. Itu, seorang guru, yang tengah menabur manfaat bagi orang lain. Tentu demikian juga, niat para siswa itu sendiri.

Saya mengikuti beberapa milis, tapi terus terang ada yg lain dari milis sekolah kehidupan. Ada smacam kehangatan dan kekeluargaan yang ditunjukkan oleh para member. Bahkan di satu kesempatan menjelang akhir acara kemarin, Bpk Sinang berjalan ke kursi-kursi peserta dan menyalami mereka sambil menanyakan nama dan asal. Pendekatan personal yang penuh simpati, saya kira. Saya dan mungkin Anda menganggapnya sebagai orang atas, tapi beliau bersedia untuk turun, membuat kita merasa tidak ditepikan. Pun demikian kehangatan yang ditunjukkan satu peserta kepada peserta lain saat berkenalan. (Saya tidak banyak berkenalan karena saya pemalu, he2).

Secara pribadi saya mengucapkan terima kasih kepada Bpk. Sinang, kepada ketua penyelenggara (Bunda Icha), kpda panitia-panitia lain (maaf tidak disebutkan satu-satu), dan kpd para mmber tentunya.

Tiada harapan lain kecuali mempertahankan dan meningkatkan.
Semoga kita bisa lebih bermanfaat.
Gandeng tangan saling menguatkan.

(Maaf bila ada kebodohan yang terkatakan.)


Berikut gambar-gambar saat Kopdar III dan Ultah Eska ke I

Keluarga Besar EsKa
(Saya nyempil di samping kiri pk Alvis C.)


Bunda Icha, Taufik Ismail, Ditjend dik Lub, Alvis Chaniago, Kepsek Sinang B., Andreas Harefa, dan Penerbit

CaturCatriks, Dani, Ichenk, Taufik, Helmi Yahya, Suami Ichenk

depan: Taufik, dedew, dani/belakang: indarpati, ee. siapa ya?, lia, asma


sksd, sok kenal sok dekat ma Pk. Taufik Ismail

me .. ramai