Tuesday, December 26, 2006
posted by catur catriks at 8:29 PM | Permalink
Gpp klo gk terlaksana

Sabtu, saat bersiap pergi ke tempat saudara, ada pemberitahuan dari seorang teman lewat sms: Akh, klo bs hr ini dtng k depan RS Ciawi kita bagi2 snack utk sudara2 kta di PT DI ditunggu, jzklh.
Aku terdiam sejenak, tapi dengan cepat tasku kuletakkan. Ada suara yang mengatakan: ada kebaikan yang bisa kulakukan hari ini. Kubalas pesannya: ya Akhi, saya datang.

Tiba di tempt, ada 3 teman menunggu. Di samping mereka kardus2 berisi snack. Kutanya, teryata ada sekelompok karyawan dari PT Dirgantara Indonesia yg berkantor di bandung sedang mengadakan perjalanan panjang. Jalan kaki dari bandung menuju jakarta! Aku tersenyum, buat apa?

Ternyata sudah beberapa bulan gaji mereka tidak diberikan. Dan mereka berjalan menuju jakarta untuk menuntut gaji. Astaghfirulloh.

Gak tahu Akhi, mereka berangkat kemarin dan rencananya pagi ini mereka tiba di ciawi. Kita ditugasi untuk membagi makanan kecil ini sekedar solidaritas dari jamaah kita, kata seorang teman kepadaku.

Percakapan tentu memanjang. Tapi informasi yang diterima belum juga memadai. Hanya dalam pembicaraan itu, aku teringat, baru kemarin aku menerima rapel kenaikan gaji setelah ditunda selama 3 bulan. Padahal hanya tunda kenaikannya, tapi selintingan, cibiran, gosip miring dari teman2, ternmasuk mungkin aku, ditujukan kepada pemilik perusahaan. Mereka menyangkutkannya pada kebutuhan hidup. Sekali lagi, padahal hanya penundaan kenaikan.

Ini, karyawan DI, malah gaji yang tidak dibayarkan. Untuk beberapa bulan, tentu saya tidak tahu jelasnya. Tapi aku yakin, kebutuhan hidup mereka semakin mendesak dan akhirnya menggerakkan mereka untuk melakukan long march dari bandung ke jakarta.

Saya kira, beberapa jalan telah mereka upayakan namun mentok dan akhirnya jalan inilah yang mereka tempuh. Entahlah

Kami di ciawi menunggu untuk sekedar memberi mereka sedikit tambahan bekal, mereka yang sedang memprjuangkan hak. Di balik hak itu, para istri dan anak resah menunggu. Ya, kasihan, aku ingin berucap itu.

Namun sampai siang rombongan belum sampai. Hingga ada pemberitahuan ketua buruh dari jakarta bahwa rombongan akan sampai di ciawi besok.

Kami pulang. Saya sdikitmenyesal, niat baikku kali ini tidak terlaksana. Ingin sekali aku menyemangati mereka begitu rombongan sampai di ciawi. Atau aku ingin melihat perjuangan mereka sehingga aku akan lebih bersyukur bahwa ternyata aku diberi jauh kemudahan daripada mereka. Tapi tidak terlaksana. Besoknya aku ke Parung, ada janji yang harus kupenuhi.

Kembali teeringat ketika Ramadhan kemarin. Aku tidak jadi ikut melakukan kebaikan karena aku telat datang. Seorang akhwat menghiburku: ya udah ga papa, yang penting niatnya.

Berita tentang karyawan DI tak aku ketahui. Aku tak menanyakan kabar dan tak ada berita yang mengabariku.

Semoga didengar dan berhasil. Gaji mereka dibayarkan. Gaji yang akan digunakan untuk menafkahi anak dan istri. Amin.

 
Wednesday, December 20, 2006
posted by catur catriks at 7:50 PM | Permalink
Pus pada Miaow 2

jika kau menjadi istriku, Miaow

aku akan banyak mengaturmu

banyak melarangmu pada kegiatan-kegiatan yang

selama ini kau lakukan

jika suatu saat kau mendampingku, Miaow

akan kusuruh kegiatan-kegiatan yang

selama ini tidak kau lakukan

tapi aku tahu

kau mempunyai alasan untuk

semua hal yang kau lakukan

dan kau mempunyai keengganan

terhadap hal-hal yang selama ini tidak kau lakukan

karena itu Miaow

mengapa hati kita selalu saling menolak

kau duduk menghadapkan punggung

dan aku mempunyai keegoisan untuk memandang

 
Saturday, December 16, 2006
posted by catur catriks at 4:00 PM | Permalink
Shalat Lima Waktu

Sholat lima waktu adalah kewajiban pertama dalam Islam setelah iman

Sholat lima waktu adalah pertanyaan pertama di akhir akhirat

Sholat lima waktu adalah pembatas antara muslim dan kafir

Sholat lima waktu adalah tiang agama Islam

Sholat lima waktu adalah penghapus dosa

Sholat lima waktu adalah wasiat Rosul di akhir hayat

Sholat lima waktu adalah kewajiban yang paling tidak boleh ditinggalkan

Sholat lima waktu adalah saat-saat yang tepat untuk mengembalikan kesadaran dan bermunajat kepada Alloh

Sholat lima waktu adalah amal yang paling disenangi Alloh


Menunda sholat lima waktu pertanda kelalaian

Mengabaikan sholat lima waktu pertanda kesesatan

Mengingkari sholat lima waktu pertanda kekafiran

Melecehkan sholat lima waktu pertanda perlawanan terhadap Alloh Subhanahu wa Taala


Sholat lima waktu adalah bukti kepatuhan kita kepada Alloh

Sholat lima waktu adalah manifestasi iman kita kepada Alloh

Sholat lima waktu adalah aplikasi kesadaran akan kelemahan kita

Sholat lima waktu adalah perwujudan cinta kita kepada Alloh

Sholat lima waktu adalah pendekatan kita kepada Alloh

Sholat lima waktu memerlukan ilmu yang benar

Sholat lima waktu menghendaki perhatian yang besar

Sholat lima waktu adalah pengorbanan yang membahagiakan

Sholat lima waktu adalah proses pembiasaan dan pemaksaan diri

Sholat lima waktu adalah jalan menuju Alloh Yang Maha Pengasih


Sholat lima waktu adalah kewajiban kita

Harus kita laksanakan dalam keadaan apa pun

Sepanjang kesadaran masih ada, sholat harus dilakukan walau hanya berupa isyarat

Sampai ketika kita hanya bisa mengedipkan mata

Allohuakbar


dikutip dari Mudzakkir M Arif, M. A dg pengubahan seperlunya

 
Friday, December 15, 2006
posted by catur catriks at 8:04 AM | Permalink
bila cmbru

bila banyak orang yang mengintai

lubang sekat itu akan mengatakan, wajar

karena di baliknya ada pesona permata

begitu murni

kian terlihat, karena di sekitar hanya batu

orang yang paling dijumpai

manusia-manusia kebanyakan


bila banyak orang yang berancang-ancang

maka tanah tumpuan bertolak

akan mengatakan, pantas

di sekian jarak, ada finish yang paling diburu

walau ini bukan perlombaan, tapi ada naluri

persaingan

logika pasar sering berpesan

burung yang berhati halus, makin banyak yang menawar

kian mahal penjual melepaskan


silakan banyak orang mengintip,

karena sebenarnya aku pun paham

silakan banyak orang berancang-ancang

tapi ini membuatku tak sabar


untuk mengintip lebih dekat

untuk lari di start terDEPAN!!!

 
Monday, December 11, 2006
posted by catur catriks at 8:42 PM | Permalink
Pus pada Miaow

Pandang lengkung pelangi itu, Miaow
lukisan alam yang berbinar
apa kau tahu? di balik keindahannya, pelangi
tak pernah membumi. ia menggantung tanpa
pernah bisa di raih atau berusaha meraih
tapi indah

o, apa itu sama dengan mimpiku?
jangan menyindir, atuh

tenang, simpan dulu prasangkamu
aku hanya ingin mengatakan, kita
terlibat dalam pembentukan pelangi itu
Miaow, kita ikut membuatnya.
sebenarnya kita sadar, tapi mengakui kadangkala
mengenggan
Miaow, bila angin bertiup ke arah tenggara

Pus!, aku menginginkan terang yang nyata,
seterang sinar matahari yang menghangat di kulit.
sudah berapa lama kau tinggal di sini, Pus?

seorang yang mengalir tak pernah
menghitung hari, juga jarak

tapi setidaknya, dengar kataku Pus, kau harus tahu
di mana, kapan, dengan siapa muara itu kau temukan
hmm, huachiiih!
maaf, aku bersin, tak sengaja

he he he, kau bergetar?
Miaow, banyak ahli cakap berkata,
apa yang disimpan otak dan hati
sedikit banyak merasuk pada perbuatan
kau belum pandai menyimpannya
maaf, Miaow manis, aku tak bermaksud menyergapmu.
ok, mari lihat kembali warna-warna pelangi itu
dengarkan bahwa aku akan menyatakan ..

tidak, heh, aku buta warna.
yang kulihat kuning dan biru semata
pelangi itu jelek!
Pus, tadi malam aku tiada tidur, boleh aku
mendengkur sekarang?
baiknya kau pulang daripada membusakan mulutmu

Pus mengedipkan mata pada Miaow
kumisnya terangkat
bahwa kali ini adalah yang kesekian pendekatan

direspon sama.

seperti busur hilang panah
Pus melompat dan duduk di tinggi kayu

melihat apakah pelangi akan menebal atau menghilang
hanya saja kemudian ia sadar
bahwa dirinya sedang tidak melihat
namun sedang merasakan, di hatinya
di hatinya ..
dengan keyakinan setipis ari

 
Saturday, December 09, 2006
posted by catur catriks at 8:17 AM | Permalink
kera dan ikan mas

Kera dan Ikan Mas

Ada seekor Kera yang sedang mencari makanan. Ia menyusuri sungai kecil di sebuah hutan. Karena di pinggir-pinggir sungai itulah ia biasa menemukan pohon pisang yang berbuah matang. Si Kera menyusuri sungai ke atas, berlawanan dengan arah arus sungai yang mengalir.

Kera kaget ketika melihat ada seekor Ikan Mas yang terkapar di tepi kali. Ia melompat-lompat mencari air, tapi badannya tak sampai jua ke batang sungai. Ikan Mas merasa lemas, ia tidak bisa bernafas di darat.
Kera pun iba.
“Hai Ikan Mas, maukah kau kulempar kembali ke sungai?” Tanya Kera menawarkan bantuan.
“Oh, … Kera, lakukanlah. Aku membutuhkan pertolonganmu. Lemparlah aku kembali ke sungai, atau aku akan mati,” jawab I
kan Mas penuh harap.

Maka segera si Kera mengambil Ikan Mas itu dan melemparkannya ke dalam sungai.

“Terima kasih Kera. Sifatmu simpatik sekali. O ya, tidak jauh dari sini, ada setandan pisang yang sudah matang. Pergilah ke atas sungai ini, pasti kau akan menemukannya. Terima kasih Kera, selamat tinggal,” kata si Ikan Mas sambil berenang pergi.

Si Kera tersenyum dan melambaikan tangan pada Ikan. Ia pun kemudian pergi ke tempat pohon pisang yang tadi ditunjukan oleh Ikan Mas. Ia merasa senang bisa menolong sesama hewan yang tertimpa kesulitan.

Ctt: Hanya sebuah ilustrasi sederhana, bahwa bila kita memberi, maka kita pun akan mendapatkan, secara langsung atau lewat perantara lain.