Pada jaman dahulu tidak ada hewan yang berwarna. Tidak ada warna merah, kelabu, hitam, oranye, kuning, dan warna-warna lain seperti pada hewan-hewan sekarang. Dahulu, semua hewan berwarna putih, polos.
Demikian juga halnya dengan Zebra, Gajah, dan Kerbau. Ketiga hewan tersebut semuanya berwarna sama, putih. Sehinga kadang-kadang mereka merasa bosan dengan warna tubuhnya.
Mereka hidup bersama di sebuah hutan. Tapi sebenarnya persahabatan mereka tidak begitu akrab. Kadang-kadang terjadi pertengkaran. Itu dikarenakan warna tubuh mereka yang sama.
Pada suatu hari, mereka mendengar ada hewan yang berwarna. Hewan tersebut tinggal di sebuah hutan yang jauh. Dialah Kingkong. Tubuhnya berwarna lain, ia tak putih, tapi coklat kehitaman. Dan pada bagian perutnya, ada warna kelabu.
Zebra, Kerbau, dan Gajah segera menyelidiki kabar tersebut. Ia menanyakan kepada hewan-hewan lain di sekitar hutan. Akhirnya mereka tahu, kalau ternyata Kingkong bisa membuat bermacam-macam ramuan warna. Warna-warna tersebut ia buat dari aneka bunga, daun, dan sari-sari buah. Dan warna tubuhnya berasal dari ramuan yang ia buat tersebut.
Dengan waktu yang singkat, berita tersebut menyebar ke seluruh penghuni hutan.
Gajah, Kerbau, dan, Zebra berniat untuk mendatangi Kingkong dan meminta kepadanya agar memberi warna pada tubuh mereka.
Pada keesokan harinya, mereka berkumpul. Mereka hendak berangkat ke hutan sebelah tempat di mana Kingkong tinggal.
“Kamu sudah siap Zebra?” tanya Kerbau.
“Sudah” jawabnya, “Ayo kita berangkat!”
“Sabar, Zebra. Apakah kau sudah mandi?” tanya Gajah.
“Belum,” jawabnya.
“Kalau begitu kau harus mandi dulu. Badan kita harus bersih sebelum diberi warna,” kata Gajah menjelaskan.
“Oo .. Kalau begitu, kalian tunggu di sini. Aku akan ke telaga dulu untuk membersihkan badan.”
Zebra melangkah ke arah telaga. Sementara Gajah dan Kerbau melihat kepergiannya. Zebra tidak tahu, kalau Gajah dan Kerbau pun belum mandi.
Gajah dan Kerbau sebenarnya merencanakan sesuatu yang tidak baik. Mereka sengaja menyuruh Zebra untuk mandi agar mereka bisa meninggalkanya. Dan benar, setelah Zebra tidak terlihat, Gajah dan Kerbau segera berangkat. Mereka takut kalau-kalau ramuan yang dimiliki Kingkong habis. Ini Karena tubuh mereka lebih besar daripada Zebra.
Setelah cukup lama, akhirnya Zebra selesai. Ia naik ke darat dan segera kembali ke tempat di mana Gajah dan Kerbau menunggu. Tapi setibanya di tempat itu, ia tidak menemukan apa-apa. Ia menoleh ke
“Hehhh, mungkin mereka sedang pergi untuk mencari sesuatu,” bisiknya sambil mendengus. Zebra menunggu Gajah dan Kerbau. Ia tidak tahu kalau kedua temannya telah meninggalkannya.
Lama Zebra menunggu, namun kedua temanya belum datang juga. Akhirnya ia menyimpulkan kalau Gajah dan Kerbau telah berangkat lebih dulu. “Ah, mereka tidak setia kawan,” bisiknya. Zebra merasa telah dibohongi. Akhirnya ia berangkat sendiri.
Setibanya di tempat Kingkong, ia melihat tubuh Gajah dan Kerbau telah berubah warna. Mereka tampak lebih indah. Tubuh Gajah menjadi berwarna oranye dengan goresan-goresan kuning dan hijau daun. Sementara tubuh si Kerbau menjadi merah jambu dengan bintik-bintik biru langit. Mereka telah menjadi hewan dengan warna tubuh yang sangat cantik.
Melihat kedatangan Zebra, Gajah dan Kerbau langsung pergi. Sementara Zebra melangkah mendekati Kingkong.
“Hai teman, aku juga minta bantuanmu untuk memberi warna pada tubuhku,” pinta Zebra.
“Wah, sayang sekali, kau datang terlambat. Semua ramuan warnaku sudah habis,” kata Kingkong. “Sebelum Gajah dan Kerbau datang, banyak hewan lain yang tiba lebih dulu dan mereka semua meminta untuk diberi warna pada tubuhnya. Untuk Gajah dan Kerbaulah sisa ramuan warnaku yang terakhir.”
“Jadi ramuan warna yang kau miliki telah habis?” tanya Zebra sedih.
“Ya.”
“Tidak adakah lagi yang tersisa?”
“Emh, ..
“Hitam?” Zebra berpikir sejenak. Kalau tubuhnya diberi warna hitam saja, ia akan terlihat menyeramkan. Dan ia tidak suka. Tapi mendadak, ia menemukan suatu ide.
“Teman, tolong goreskan saja warna hitam itu berseling-seling dengan warna putih yang sudah ada di tubuhku. Goreskan dengan menyerupai garis-garis memanjang,” pinta Zebra.
“Baik, akan aku lakukan.”
Demikanlah, akhirnya tubuh Zebra menjadi belang-belang antara warna hitam dan putih, sampai sekarang. Karena warna hitam digoreskan dengan rapi, maka tubuh Zebra tetap terlihat cantik.
Zebra pun berterima kasih pada Kingkong. Ia segera pulang ke tempat asalnya.
Di tengah perjalanan, Zebra bertemu dengan Gajah dan Kerbau. Ia kaget manakala melihat kedau temannya telah kembali berubah warna. Warna cantik mereka telah pudar. Tubuh Kerbau dan Gajah menjadi coklat abu-abu.
Ya, warna cantik mereka telah luntur karena Gajah dan Kerbau belum mandi ketika tubuh mereka diberi warna. Untuk kembali kepada Kingkong itu tak mungkin. Kingkong telah kehabisan warna.
Mereka hanya bisa merengut.
Sampai sekarang, tubuh Kerbau dan Gajah tetap berwarna coklat keabu-abuan, polos.
Zebra memiliki tubuh yang kebih indah daripada mereka.