Monday, November 26, 2007
posted by catur catriks at 6:57 PM | Permalink
cerita nggak nggenah
syahdan, seekor kucing memasuki wilayah hutan.
Ia hendak berburu kelinci.
bukan untuk dimangsa atau utk korban persembahan.
entah apa yang ia ingin, yang jelas ia punya maksud.
seperti diketahui, hutan menyediakan begitu banyak kelinci dengan warna dan ukuran.
mudah untuk menentukan dengan asal.
tapi kucing punya pilihan, nah berarti urusannya lain.
dan ia harus mengejar hanya salah satu.
karena temannya yang pernah masuk hutan dan kemudian menetap di dalamnya
mengatakan bahwa: Kita harus mengejar salah satu. jika kita mengejar dua kelinci pada saat yang bersamaan, maka tak satu pun kelinci yang bakal bisa diraih!
kucing mencoba untuk menentukan yang mana.
akhirnya ia memilih kelinci yang mirip dengan dirinya,
berwarna putih dengan variasi hitam.
singkat, kucing mulai mengejar dengan bekal keseriusan.
dan kelinci pun tahu, ia harus berlari.
mungkin itulah aturannya.
hanya saja kemudian kucing terkaget, ketika sedang memburu satu kelinci, di belakangnya ternyata ada kelinci lain yang mengejar kucing.
ada dua hal: kelinci yang dikejar dan kelinci yang mengejar!
kucing agak kewalahan dengan kecamuk di kepalanya setelah mengetahui kelinci yang mengejarnya dibantu oleh seekor harimau!
harimau pemilik hutan.
kucing memutuskan untuk tetap berlari.
mungkin karena kucing berkepala batu, atau terlalu memaksakan diri.
padahal harimau membawa ancaman pengucilan jika kucing tak berhenti.
harimau punya kuasa untuk memengaruhi anak buahnya.
kucing berlari tanpa menoleh.
ia hanya sadar, hanya keterbatasan yang akan menghentikannya.
dan ia mengira dengan waktu.
waktu yang berlari
berlari sampai batas
tapi seperti batas tak berlari
lari-lari berbatas waktu
kucing mendapat pelajaran, sering dua hal yang berlawanan terjadi pada saat yang bersamaan.
tapi yang ia tanyakan mengapa harimau harus ikut mengaum.
sesekali ia mengkhayal, seandainya bisa mempercepat waktu agar bisa memberi sikap pada kelinci yang mengekor harimau.
tapi ia juga sadar, tak baik sesuatu hal dipaksakan
dalam benak kucing: ikuti alur dan hadapi!
(cerita diselesaikan saja sampai di sini!)
Ia hendak berburu kelinci.
bukan untuk dimangsa atau utk korban persembahan.
entah apa yang ia ingin, yang jelas ia punya maksud.
seperti diketahui, hutan menyediakan begitu banyak kelinci dengan warna dan ukuran.
mudah untuk menentukan dengan asal.
tapi kucing punya pilihan, nah berarti urusannya lain.
dan ia harus mengejar hanya salah satu.
karena temannya yang pernah masuk hutan dan kemudian menetap di dalamnya
mengatakan bahwa: Kita harus mengejar salah satu. jika kita mengejar dua kelinci pada saat yang bersamaan, maka tak satu pun kelinci yang bakal bisa diraih!
kucing mencoba untuk menentukan yang mana.
akhirnya ia memilih kelinci yang mirip dengan dirinya,
berwarna putih dengan variasi hitam.
singkat, kucing mulai mengejar dengan bekal keseriusan.
dan kelinci pun tahu, ia harus berlari.
mungkin itulah aturannya.
hanya saja kemudian kucing terkaget, ketika sedang memburu satu kelinci, di belakangnya ternyata ada kelinci lain yang mengejar kucing.
ada dua hal: kelinci yang dikejar dan kelinci yang mengejar!
kucing agak kewalahan dengan kecamuk di kepalanya setelah mengetahui kelinci yang mengejarnya dibantu oleh seekor harimau!
harimau pemilik hutan.
kucing memutuskan untuk tetap berlari.
mungkin karena kucing berkepala batu, atau terlalu memaksakan diri.
padahal harimau membawa ancaman pengucilan jika kucing tak berhenti.
harimau punya kuasa untuk memengaruhi anak buahnya.
kucing berlari tanpa menoleh.
ia hanya sadar, hanya keterbatasan yang akan menghentikannya.
dan ia mengira dengan waktu.
waktu yang berlari
berlari sampai batas
tapi seperti batas tak berlari
lari-lari berbatas waktu
kucing mendapat pelajaran, sering dua hal yang berlawanan terjadi pada saat yang bersamaan.
tapi yang ia tanyakan mengapa harimau harus ikut mengaum.
sesekali ia mengkhayal, seandainya bisa mempercepat waktu agar bisa memberi sikap pada kelinci yang mengekor harimau.
tapi ia juga sadar, tak baik sesuatu hal dipaksakan
dalam benak kucing: ikuti alur dan hadapi!
(cerita diselesaikan saja sampai di sini!)
mungkin, kucing tidak perlu mengejar kelinci buruannya. mungkin, kalau ia melangkah pelan2 dan hati2, kelinci tidak akan lari