Thursday, October 25, 2007
posted by catur catriks at 4:52 PM | Permalink
malammalama
tadi, tengah malam, aku mnuliskan kata2 berikut:
"bangun malam ini, tibatiba ingin menengok ke belakang dan menerawang ke depan,
merasakan betapa misterinya kosmos khidupan ini, menjadi bagian yang begitu kecil
dalam perputarannya dan menjadi salah satu bagian yang begitu lemah dengan ketentuan2 yang harus dijalani.
begitu banyak jawaban di luar dugaan pada masa yang telah dilalui dan penuh tanda tanya
pada apa yang akan terjadi esok hari.
semenatara saat ini seperti ruang kosong. misteri.
tinggal seberapa kuat diri bisa menjemput, seberapa ridha saya menerima,
seberapa besar diri ini berharap.
besok matahari akan bersinar kembali, roda kehidupankupun harus kembali diputar
mungkin dengan rutinitas dan tumpukan pekerjaan ...
malam ini, hati ingin dalam kepasrahan seiring dengan hembusan nafasku
selamat malam
di kedinginan ini, banyak orang yang terbangun dan bermunajat
temanilah mereka ..."
dan kemudian tulisan itu sy kirim dalam sms panjang kepada 2 orang temanku.
yang satu tidak peduli, yg satu membalas, juga dengan sms yang cukup panjang.
pukul 03.55.44
"malam menyadarkaknku ...
malam menamparku ...
malam mengajakku berpikir, betapa naif dan tolol,
betapa butanya mata hati ini
betapa naifnya aku ...
kapan aku mampu dewasa?
kapan aku bisa memunguti hikmah yang berserakan?
aku terus terlelap, membiarkan mimpi2 palsu menjebakku
masihkah KAU maafkan aku?
masihkan aku mampu bersujud kepadaMu?
biarkan kau ambil hikmah itu
jangan biarkan aku terkungkung dalam kebencian palsu
Astaghfirulloh ..."
ya, kadang sensitivitas datang tak terduga, trapi ia sangat menyukai keheningan
"bangun malam ini, tibatiba ingin menengok ke belakang dan menerawang ke depan,
merasakan betapa misterinya kosmos khidupan ini, menjadi bagian yang begitu kecil
dalam perputarannya dan menjadi salah satu bagian yang begitu lemah dengan ketentuan2 yang harus dijalani.
begitu banyak jawaban di luar dugaan pada masa yang telah dilalui dan penuh tanda tanya
pada apa yang akan terjadi esok hari.
semenatara saat ini seperti ruang kosong. misteri.
tinggal seberapa kuat diri bisa menjemput, seberapa ridha saya menerima,
seberapa besar diri ini berharap.
besok matahari akan bersinar kembali, roda kehidupankupun harus kembali diputar
mungkin dengan rutinitas dan tumpukan pekerjaan ...
malam ini, hati ingin dalam kepasrahan seiring dengan hembusan nafasku
selamat malam
di kedinginan ini, banyak orang yang terbangun dan bermunajat
temanilah mereka ..."
dan kemudian tulisan itu sy kirim dalam sms panjang kepada 2 orang temanku.
yang satu tidak peduli, yg satu membalas, juga dengan sms yang cukup panjang.
pukul 03.55.44
"malam menyadarkaknku ...
malam menamparku ...
malam mengajakku berpikir, betapa naif dan tolol,
betapa butanya mata hati ini
betapa naifnya aku ...
kapan aku mampu dewasa?
kapan aku bisa memunguti hikmah yang berserakan?
aku terus terlelap, membiarkan mimpi2 palsu menjebakku
masihkah KAU maafkan aku?
masihkan aku mampu bersujud kepadaMu?
biarkan kau ambil hikmah itu
jangan biarkan aku terkungkung dalam kebencian palsu
Astaghfirulloh ..."
ya, kadang sensitivitas datang tak terduga, trapi ia sangat menyukai keheningan
dalam keheningan
makin terdengar suara-suara hati
justru dalam gelap
mata hatiku makin terbuka
malam...
indahnya bertabur bintang