Gajah merasa jengkel pada kancil.
Berkali-kali ia kena tipu.
Yang paling menjengkelkan ialah ketika anaknya mati karena ulah kancil.
Saat itu, anak gajah disuruh kancil untuk mandi di telaga.
Menurut kancil, apabila anak kancil mau mandi di sana, maka ia akan cepat tumbuh besar.
Dalam sebulan badan anak gajah akan sama dengan induknya.
Anak gajah yang polos menurut.
Dengan senang hati ia menceburkan diri dan berlama-lama di dalam air.
Ia tidak tahu kalau rombongan buaya lapar sedang menuju ke arahnya.
Akhirnya,anak gajah yang masih mungil itu dikeroyok oleh buaya-buaya buas.
Ia mati dengan bagian-bagian tubuh yang terpisah di perut2 buaya yang gembung.
Kabar kematian anak gajah sampai ke induknya.
Seekor nuri melaporkan hal itu kepada gajah.
Gajah murka!
Dengan penuh amarah ia berlari mencari kancil.
Kancil ditemukan di bawah pohon mangga ketika ia sedang mengantuk.
Kaget bukan kepalang, kancil tak sempat berpikir untuk menipu gajah dengan akal cerdiknya.
Teriak gajah
beb beb beb
Kancil tak sanggup bicara
Kaki gajah turun di atas kepala kancil.
Terdengar bunyi tulang remuk.
Gemeletuknya terbawa angin sayup.
Nb: Dongeng ini untuk anak2 berusia 20th ke atas.