Thursday, August 03, 2006
posted by catur catriks at 1:16 PM | Permalink
Di Tepi Telaga
Beki bebek dan Kiki kucing sudah lama saling bersahabat.
Keduanya tinggal di sebuah tepi telaga.
Di pagi hari, Beki bebek keluar dari sarangnya.
Ia melihat Kiki kucing mendengkur di bawah pohon.
Beki berjalan mendekati Kiki.
Ia berteriak kepada sahabatnya itu.
-Halo, kumis! Wek wek kweek, bangun!- kata Beki.
Kiki kucing terbangun dengan kaget. Ia mengerjap-ngerjapkan matanya.
-Oh, kau mengagetkanku,- kata Kiki kucing sambil meluruskan badannya.
-Kumis, ayo kita mandi!- ajak Beki bebek.
Mendengar ajakan itu, Kiki kucing merengut.
-Wek wek kweek, maaf saya lupa. Kau kan binatang yang takut air,- kata Beki bebek sambil melangkah ke arah telaga. Ia berjalan dengan melenggok-lenggokan ekor dan menggoyang-goyangkan lehernya.
-Dasar bebek genit - kata Kiki kucing pelan. Ia menguap beberapa kali. - Masih terlalu pagi,- bisiknya.
Kiki kucing menjatuhkan badannya di bawah pohon.
Ia tertidur kembali.
ceritanya bagus jg,cocok tuk km.he he he3x.eh yg gnjen itu bukan bebeknya tp U.From.cucumu tuk mbahnya