Saturday, July 01, 2006
posted by catur catriks at 2:41 PM | Permalink
masuk
Telah kumasuki sebuah komunitas yang keberadaannya lama aku dengar, dan suatu ketika dulu, secara singkat, aku pernah bersinggungan dengannya.
Berawal dari seorang teman yang menyarankan aku untuk kembali mencoba.
Coba aja dulu, kalau manfaat, bisa diteruskan, kalau tidak, kamu bisa berhenti kapan kau mau. Mudah kan?
Dia menjembatani dalam proses pemasukan. Terima kasih kawan, kita sama-sama tahu, bahwa ini adalah sebuah kebaikan.
Aku bertemu dengan orangnya, pak Yon. Kami membuat janji untuk bertemu di sebuah wartel. Sebenarnya aku dan pak Yon sudah sampai di tempat tersebut, tapi karena belum mengenal, kami saling menungu. Hingga akhirnya aku memutuskan untuk menegur seseorang. Ternyata benar orangnya. Aku sedikit tersenyum karena merasa bodoh, kenapa tidak dari semula, sehingga kami tidak saling mengulur waktu.
Berkenalan dan langsung ke masalah. Dalam kesepakatan aku dimasukkan ke dalam kelompok asuhan Mr Anca dengan waktu setiap malam sabtu selepas Maghrib.
Hari itu datang. Ada tiga orang lain. O ya, tentu mereka semua orang-orang yang baik dengan pribadi yang menyenangkan. Saling berkenalan dan pembahasan pun dimulai.
Aneh. Hatiku tidak masuk. Ada sesuatu yang tidak cocok.
Aku pulang dengan ragu setelah selesai.
Malam sabtu kedua tiba. Aku datang setengah jam lebih awal. Aku tidak tahu, apakah aku terlalu bersemangat waktu itu. Tetapi yang pasti, aku sedikit menyesal, menungu sendiri sampai waktunya tiba.
Semua datang, lebih ramai dari yang pertama. Ada beberapa tamu dari kelompok lain datang bersilaturahmi. Acara dimulai.
Dan ya, lagi-lagi, hatiku tidak masuk ke dalam suasana itu.
Aku kira, banyak orang yang pernah mengalami bahwa ada keadaan di mana ia merasa tidak cocok berada di suatu tempat, walau tempat itu bisa mendatangkan kebaikan.
Tapi, apakah ini?
Apakah aku, ah, mungkin anak setan telah terlalu kuat melekat di hati dan otakku.
Astaghfirulloh!
InsyaAlloh aku tak akan mundur ketika kaki baru berada di permukaan. Aku akan masuk ke dasar.
Kecuali, kecuali jika aku hanya sebuah buih.
Berawal dari seorang teman yang menyarankan aku untuk kembali mencoba.
Coba aja dulu, kalau manfaat, bisa diteruskan, kalau tidak, kamu bisa berhenti kapan kau mau. Mudah kan?
Dia menjembatani dalam proses pemasukan. Terima kasih kawan, kita sama-sama tahu, bahwa ini adalah sebuah kebaikan.
Aku bertemu dengan orangnya, pak Yon. Kami membuat janji untuk bertemu di sebuah wartel. Sebenarnya aku dan pak Yon sudah sampai di tempat tersebut, tapi karena belum mengenal, kami saling menungu. Hingga akhirnya aku memutuskan untuk menegur seseorang. Ternyata benar orangnya. Aku sedikit tersenyum karena merasa bodoh, kenapa tidak dari semula, sehingga kami tidak saling mengulur waktu.
Berkenalan dan langsung ke masalah. Dalam kesepakatan aku dimasukkan ke dalam kelompok asuhan Mr Anca dengan waktu setiap malam sabtu selepas Maghrib.
Hari itu datang. Ada tiga orang lain. O ya, tentu mereka semua orang-orang yang baik dengan pribadi yang menyenangkan. Saling berkenalan dan pembahasan pun dimulai.
Aneh. Hatiku tidak masuk. Ada sesuatu yang tidak cocok.
Aku pulang dengan ragu setelah selesai.
Malam sabtu kedua tiba. Aku datang setengah jam lebih awal. Aku tidak tahu, apakah aku terlalu bersemangat waktu itu. Tetapi yang pasti, aku sedikit menyesal, menungu sendiri sampai waktunya tiba.
Semua datang, lebih ramai dari yang pertama. Ada beberapa tamu dari kelompok lain datang bersilaturahmi. Acara dimulai.
Dan ya, lagi-lagi, hatiku tidak masuk ke dalam suasana itu.
Aku kira, banyak orang yang pernah mengalami bahwa ada keadaan di mana ia merasa tidak cocok berada di suatu tempat, walau tempat itu bisa mendatangkan kebaikan.
Tapi, apakah ini?
Apakah aku, ah, mungkin anak setan telah terlalu kuat melekat di hati dan otakku.
Astaghfirulloh!
InsyaAlloh aku tak akan mundur ketika kaki baru berada di permukaan. Aku akan masuk ke dasar.
Kecuali, kecuali jika aku hanya sebuah buih.
sepercik buih datang, sekedar menyapa... ;)