Monday, February 11, 2008
posted by catur catriks at 5:31 PM | Permalink
Pasti Bisa Terkuasai
Dengan bermaksud mengingat
Mirip dengan anggapan para seniman
Daun yang lepas memiliki irama
Sedang irama dianggap hidup
Di sekitar daun yang lepas ada deretan pohon yang bisa menyangkut tubuhnya
Ada juga permukaan tanah yang akan menampung ketika ia jatuh
Yang akan menumbuhkan tunas baru
Untuk kemudian menjadi pohon yang berdaun-daun
Seperti leluhurnya
Tapi di antara keduanya ada udara yang bergerak
Dengan menawarkan begitu banyak permainan
Ketika angin menawarkan permainan “bertiup kencang”
Maka daun akan mengembara ke banyak tempat
Terbang berguling-guling ke banyak peristiwa
Membawa ke tempat jauh yang sebelumnya tak terpikirkan
Tapi harus dinikmati, karena permainan itu akan menjadikan kita punya banyak pengalaman dan kedewasaan
Walaupun terkadang harus merasa terasing
Ketika angin menawarkan permainan “bertiup berkala”
Maka daun sesekali tergeletak di tanah
Kemudian tertiup terbang kembali ke jarak yang jauh, menyangkut di tiang besi
Tertiup lagi
Dan tertiup
Tentu permainan tidak salah, karena ia ingin mengajarkan tentang warna-warna perputaran peristiwa
Walaupun harus merasa lelah berkali-kali
Dan ada saatnya juga angin menawarkan permainan “pengaruh musim”
Maka ia akan membawa daun seperti orang bermalas-malasan dan kadang juga seperti orang yang sedang mengamuk
Ada kalanya ingin berlari cepat, tapi tak ada angin sebagai kendaraan
Ada kalanya telah merasa nyaman tinggal, tapi tiba-tiba udara bertiup sedemikian kencang membawamu ke tempat baru
Atau entah ke mana
Tentu tidak ada yang salah dengan hal ini
Karena ia bermaksud mengajarkan bahwa peristiwa yang terjadi tidak selalu harus sesuai dengan keinginan
Malah terkadang tanpa tersadari
Ia menunjukkan sesuatu yang kita butuhkan
Tapi bagaimanapun, waktu dan peristiwa menyebabkan daun menjadi kering dan keropos
Bagian tubuhnya akan terlepas-lepas dan busuk
Waktu menyilet tubuh
Peristiwa mengikis tulang-tulang
Pada saat itu daun tidak lagi mengandalkan "kenampakkannya"
Ia mengandalkan ruh-nya yg telah tertempa
Ruhiyah yang telah arif
Di mana angin tidak kuasa lagi untuk menerbangkan, mempermainkannya
Dan berarti sebuah irama telah terkuasai
Ketika terlepas dari pegangan orang tua
Kita seperti daun yang terlepas dari pohon, jatuh
Melayang dan meliuk
Memulai perjalanan
Kita seperti daun yang terlepas dari pohon, jatuh
Melayang dan meliuk
Memulai perjalanan
Mirip dengan anggapan para seniman
Daun yang lepas memiliki irama
Sedang irama dianggap hidup
Di sekitar daun yang lepas ada deretan pohon yang bisa menyangkut tubuhnya
Ada juga permukaan tanah yang akan menampung ketika ia jatuh
Yang akan menumbuhkan tunas baru
Untuk kemudian menjadi pohon yang berdaun-daun
Seperti leluhurnya
Tapi di antara keduanya ada udara yang bergerak
Dengan menawarkan begitu banyak permainan
Ketika angin menawarkan permainan “bertiup kencang”
Maka daun akan mengembara ke banyak tempat
Terbang berguling-guling ke banyak peristiwa
Membawa ke tempat jauh yang sebelumnya tak terpikirkan
Tapi harus dinikmati, karena permainan itu akan menjadikan kita punya banyak pengalaman dan kedewasaan
Walaupun terkadang harus merasa terasing
Ketika angin menawarkan permainan “bertiup berkala”
Maka daun sesekali tergeletak di tanah
Kemudian tertiup terbang kembali ke jarak yang jauh, menyangkut di tiang besi
Tertiup lagi
Dan tertiup
Tentu permainan tidak salah, karena ia ingin mengajarkan tentang warna-warna perputaran peristiwa
Walaupun harus merasa lelah berkali-kali
Dan ada saatnya juga angin menawarkan permainan “pengaruh musim”
Maka ia akan membawa daun seperti orang bermalas-malasan dan kadang juga seperti orang yang sedang mengamuk
Ada kalanya ingin berlari cepat, tapi tak ada angin sebagai kendaraan
Ada kalanya telah merasa nyaman tinggal, tapi tiba-tiba udara bertiup sedemikian kencang membawamu ke tempat baru
Atau entah ke mana
Tentu tidak ada yang salah dengan hal ini
Karena ia bermaksud mengajarkan bahwa peristiwa yang terjadi tidak selalu harus sesuai dengan keinginan
Malah terkadang tanpa tersadari
Ia menunjukkan sesuatu yang kita butuhkan
Tapi bagaimanapun, waktu dan peristiwa menyebabkan daun menjadi kering dan keropos
Bagian tubuhnya akan terlepas-lepas dan busuk
Waktu menyilet tubuh
Peristiwa mengikis tulang-tulang
Pada saat itu daun tidak lagi mengandalkan "kenampakkannya"
Ia mengandalkan ruh-nya yg telah tertempa
Ruhiyah yang telah arif
Di mana angin tidak kuasa lagi untuk menerbangkan, mempermainkannya
Dan berarti sebuah irama telah terkuasai