Friday, January 05, 2007
posted by catur catriks at 5:54 PM | Permalink
Ia, mau pulang
saat kau menutup pintu
hatiku terbuka dari getarnya
saat kau melambaikan tangan
sebuah harapan menerusup

ada yang ingin menyimpan senyum itu
pada salah satu sudut ruang
di mana ia akan ditemukan
yang sekarang disebut sebentar lagi

musim hujan ini
membawa pula musim sunyi
pada pembaringan yang gelap
jiwa kerap melesap jatuh
dalam penjumlahan yang tak juga
kunjung genap

dan mata melihat sepanjang waktu
ada atau tiada wajah itu
dan pikiran itu mengisimu
di waktu sibuk lebih-lebih
di senggang itu
tapi tak penuh
ia menekan untuk jangan dulu penuh
dan berharap semoga penekanan ini bukan
mengeluh

(pada saat nusim ini berganti dan cerita baru harus dimulai seorang anak keraguan akan meletakan dayung dan memilih satu perahu untuk menyimpan langkah lajang jika pedoman dari nahkoda tidak berubah kalaupun berganti ia akan menanggalkan nahkoda dan mengikuti perintah diri karena waktu kian menyempit dan menuakan tubuh serta sehat keraguan akan menjelma kepastian keberanian itukah intinya?)

saat kau menutup pintu
getarmu terlihat waktu
mata menatap sepatu

saat kau melambaikan tangan
telah kusuruh seorang tukang
membuat kamar
senyummu kumasukkan dan kukunci pintu
dan ketika musim ini berganti
seorang akan tahu
kan terbukakah kunci kamar?