Wulan nuri telah tumbuh remaja
Ia tak kanak-kanak lagi
Aku sudah tidak ingusan, katanya
Pada saat nenek moyangnya hidup
Fase itu adalah saat yang tepat bagi
Seorang anak nuri untuk dicarikan jodoh
Untuk dinikahkan
Karena begitulah nasib perempuan
Dan pencarian akan lebih dipercepat apabila
Anak nuri diketahui sudah bisa memasak dan menyambal
Tapi Wulan nuri hidup di jaman kekinian
Hanya akan mencari pasangan ketika merasa dirinya
Telah matang
Ia pun akrab dengan kata seorang ahli penata bulu:
Bulu yang ditata dan diwarna dengan baik akan
Mempercantik penampilan
Ia rajin pergi ke salon
Wulan gemar nongkrong di pepohonan
Mejeng memamerkan kemolekan
Dan berteriak: matahari harus selalu di beri keindahan agar
Ia tak bosan memberi sinar
Pada akhirnya Wulan nuri tak jua tumbuh dewasa
Pinjam lagu koes plues: Ia hanya menjadi bunga di pinggir jalan
At 7:49 PM, hakim dirani
At 8:56 PM,
kacih comment aah.....
gimana sieh...rasanya hidup dengan bertemankan barisan kata dan aksara.........?
apa tak pernah ingin sesekali tumpah bagai air dengan makna2 denotasi???? ataupun sekedar bersahabatkan lisan???
wuih....mas catur ni orangnya buaik....kayaknya selalu pengen nolong...makasih ya...tp sesekali mas catur juga donk yang berbagi cerita...jangan cuma tertuang dalam bait-bait puisi saja....ok?(walaupun aku nggak tau bisa nolong mas catur ato nggak...selama ini mas catur 'omonge thok' mo cerita tapi....nyatanya aku yang selalu merengek..he..he..he...salah siapa lahir lebih dulu jadi pnya usia yang lebih "tua" !
ok....gitu aja....pengennya sieh sekali kasih comment bwt semua tulisan...tapi...malez ah...ntar lewat lisan aja.....
Salam Rmadhan dan selamat berpuasa.