(ini merupakan jawaban dari postingan jauh sebelumnya: Wangi Melati Mengunci Mahkota)
melati menahan langkah pada dunia gaduh
hanya menungu satu
bahwa tujuan yang kau tatap
lebih besar daripada seorang yang hafizd Al quran
An Naba?
berita yang kudengar adalah
tentang rindu yang kau damba selama waktu
dua nafas segera mempertemukan seperti haus yang berlabuh pada air
laksana detak kaki pada tanah
atau kuncup yang mekar ketika sinar pagi menghangatkan tubuh
hati pun merambatkan sulurnya
afwan, jika aku ingin menggambarkanmu dengan bagai
tapi urung, karena pujiku lebih meresap
maka berbahagialah
kita yang kadang dipertemukan dalam wangimu
telah membawa satu pesan
sebuah hubungan tidak harus dilakukan dengan saling menatap
walau mungkin pada jarak yang kedua, aku akan merasa kehilangan
karena telah ada yang turun dan menemukanmu
dia pun pandai menyimpan wangimu
tapi seperti yang pernah kulafazdkan
kepergian senantiasa memberi kesempatan pada semangat kehadiran sebelum ia sepenuhnya hilang
sebelum ia menutup cerita
berlarilah ke jauh
kejarlah yang setengah
bahagia senantiasa akan senang menemanimu, semoga
tanganmu tidak lagi sendiri
ada yang menggandeng dengan genggaman yang lebih kuat
memang semua begitu pada akhirnya
hanya waktu yang akan memutuskan
sekarang atau jangan
dan kerenanya, aku pun mengintai
agar bisa lolos dan berlari
menyusulmu
dengan peristiwa yang sama
dengan satu penokohan yang berbeda
(sengaja kupilih kata yang sedikit melengkung agar tak seorang tahu maksudku tapi itu mewakili isi hanya seorang yang kuharap bisa tahu sahabatku)