Monday, March 03, 2008
posted by catur catriks at 4:17 PM | Permalink
Takut

Sepertinya, ketakutan selalu datang tepat di titik yang lemah
Ia senantiasa tahu, kapan saat yg cocok untuk mengusik ketetapan hati

Ketika berjalan di tengah gelap
Ketakutan datang dalam bentuk bayangan jalan yang berlubang-lubang
Yang berpotensi untuk menjerembabkan kakinya

Saat menentukan pilihan, kata “kalau-kalau, bila ternyata,
kalau akhirnya begini” menyesak pikiran
dan melebihi pertimbangan

Seperti juga pada saat merencanakan hal yang besar

Ketakutan, mungkin datang dari kurangnya amunisi diri,
bukan untuk mampu meledak karena matangnya persiapan,
tapi malah melemah dan melempem
Atau juga karena bisikan musuh manusia

Kau sendiri yang berani menetapkan
Kapan waktu itu menjadi peristiwamu
Jika tidak, waktu akan terus berlari
Juga
Menua

Dan kau bisa melihat
Peristiwa hanya akan berpihak di atas kepala orang lain

Saya tahu, takut akan mengeroposkan niat
Tapi aku juga kurang tahu, apakah saya telah benar-benar punya keberanian

Karena tidak tahu
Saya akan mencari
Mungkin jalan yang paling baik adalah dengan cara menumbuhkannya