Sunday, May 07, 2006
posted by catur catriks at 1:52 PM | Permalink
menjadi manusia yang berhabitat
di sini aku ingin mempunyai sebuah komunitas
di sini aku ingin mempunyai lingkungan
agar aku tidak seperti orang hilang
agar aku bisa memiliki rasa memiliki
agar aku dirasakan oleh manusia lain
pergaulan yang sehat
pergaulan yang tidak hanya soal omong kosong
persaudaran yang menghangatkan
Mbakku,yang terhormat, mengatakan:
bagaimana perkembangan PKS di situ?
sebaiknya kau mencoba untuk masuk ke komunitasnya!
tentu saja aku jawab tidak tahu
aku tidak mendengar apa-apa, termasuk gaungnya
Mbakku kembali bertanya:
hari sabtu-minggu ada kegiatan apa?
Sabtu, klo bisa aku lembur di kantor (menjawab dengan rasa malu)
Minggu, terkadang main ke bekasi ke tempat Nisa
selebihnya main, jalan, ke tempat temen, n TIDUR
maaf, aku tidak seperti Mbak
jika mbak hebat, maka bukan suatu keharusan bagi
adiknya untuk juga menjadi orang yang hebat
tidak ada kewajiban bukan?
tapi, sebenere aku kepingin
seperti mbak
aku ingin mempunyai sebuah komunitas
hanya saja aku masih bingung
dan kakiku perlu balsam untuk bisa melangkah
aku menunggu Mbak untuk mengatakan
Dasar, pemalas!!
adikmu yakin, Mbak takkan pernah mengatakan itu, bukan?
sampai kapan pun
karena hidup Mbak begitu manis
lebih dari seribu malaikat selalu mendampingi
karena tertarik pada keindahan jilbab panjangmu
ke manapun melangkah
Sayang, aku tak pernah melihat para malaikat itu
kata-katamu adalah doa-doa
nada bicaramu mampu membuatku malu
dan kehalusan suaramu, mampu mendamaikan hati
Mbak,adakah pribadi sepertimu
seorang gadis,
yang kecantikannya sedikit melebihimu
yang bersedia menjadi istriku?
Kau tidak mengatakan aku kurang ajar kan?
kau pasti akan menjawab:
ADA, TUNGGU SAJA BEBERAPA TAHUN ....
tahun?
wah, mbak harus meralat jawaban itu
ganti dengan BULAN ....
Mbak, tolong jangan jawab:
Sabar, Dhe, Insya Alloh kau belum siap...
di sini aku ingin mempunyai lingkungan
agar aku tidak seperti orang hilang
agar aku bisa memiliki rasa memiliki
agar aku dirasakan oleh manusia lain
pergaulan yang sehat
pergaulan yang tidak hanya soal omong kosong
persaudaran yang menghangatkan
Mbakku,yang terhormat, mengatakan:
bagaimana perkembangan PKS di situ?
sebaiknya kau mencoba untuk masuk ke komunitasnya!
tentu saja aku jawab tidak tahu
aku tidak mendengar apa-apa, termasuk gaungnya
Mbakku kembali bertanya:
hari sabtu-minggu ada kegiatan apa?
Sabtu, klo bisa aku lembur di kantor (menjawab dengan rasa malu)
Minggu, terkadang main ke bekasi ke tempat Nisa
selebihnya main, jalan, ke tempat temen, n TIDUR
maaf, aku tidak seperti Mbak
jika mbak hebat, maka bukan suatu keharusan bagi
adiknya untuk juga menjadi orang yang hebat
tidak ada kewajiban bukan?
tapi, sebenere aku kepingin
seperti mbak
aku ingin mempunyai sebuah komunitas
hanya saja aku masih bingung
dan kakiku perlu balsam untuk bisa melangkah
aku menunggu Mbak untuk mengatakan
Dasar, pemalas!!
adikmu yakin, Mbak takkan pernah mengatakan itu, bukan?
sampai kapan pun
karena hidup Mbak begitu manis
lebih dari seribu malaikat selalu mendampingi
karena tertarik pada keindahan jilbab panjangmu
ke manapun melangkah
Sayang, aku tak pernah melihat para malaikat itu
kata-katamu adalah doa-doa
nada bicaramu mampu membuatku malu
dan kehalusan suaramu, mampu mendamaikan hati
Mbak,adakah pribadi sepertimu
seorang gadis,
yang kecantikannya sedikit melebihimu
yang bersedia menjadi istriku?
Kau tidak mengatakan aku kurang ajar kan?
kau pasti akan menjawab:
ADA, TUNGGU SAJA BEBERAPA TAHUN ....
tahun?
wah, mbak harus meralat jawaban itu
ganti dengan BULAN ....
Mbak, tolong jangan jawab:
Sabar, Dhe, Insya Alloh kau belum siap...
seorang teman berkata padaku "yul,janganlah memaksa orang untuk memahamimu". Lalu aku menjawab " aku tak memaksa, tapi pernahkah mereka berusaha sedikit saja untuk memahami aku"
mungkin ga sih ini yang kamu rasakan...
sedikit saja coba tolong pahami aku...hingga kata2 yang keluat dari mulut manismu adalah penambah semangatku.Hingga makianmu menjadi kerinduan untuk mengeluarkanku dari kebimbangan.Hingga keberadaanku tidaklah menjadi sesuatu yang aku sesali...
Tapi apakah memang begitu sulit untuk memahamiku hingga aku begitu buruk didepanmu....
Kalo emang itu yang kamu rasakan...kayanya kita senasib hehehe