Wednesday, April 26, 2006
posted by catur catriks at 7:33 PM | Permalink
YeeeeeuW
waduh, lama banget dah gak di diisi ya? cup-cup, jangan sedih dong blog, mungkin tuanmu ini habis pergi ke luar n lupa jalan pulang. maklum nih aku pelupa.
e iya, waktu aku pertama kali ke bogor kan nyasar-nyasar. ada banyak orang yang harus aku tanya, ada angkot yang kumaki karena membawaku ke tempat yang salah. tapi sayang, angkotnya bisa menjawab dengan lantang, itu sudah trayekkku, katanya. maka aku pun diam.
ya ... memang rindu juga untuk menulis di halamanmu. sekedar menuangkan apa yang aku anggap remeh. sesuatu yang tidak berharga, tapi sesuatu itu dapat membuatku sedikit terhibur. karena akhir-akhir ini aku sedikit kalut. beberapa kali gajianku amblas di garong sama saudara-saudara yang nikah. _woi! aku kapan?_ tapi bangga juga sih dapat membantu mereka walau hanya sedikit, he.
kalut sebenere bukan cuma itu sebabnya, mungkin karena akhir-akhir ini aku banyak lembur di kantor. mendapat kerjaan ngedit basa jawa! waduh, ampun deh! walau aku orang jawa tulen, tapi sebenere aku gak ngerti basa jawa yang baik dan benar. apalagi kalau berhadapan dengan aksara jawa, wah kemut-kemut sirahku. blas ora ngerti. lha klo gak ngerti berarti bukan orang jawa tulen ya? entahlah. mungkin aku salah satu generasi yang tidak bangga dan menyintai budaya leluhur sendiri.
tapi, kata orang bijak, hadapi saja naskah jawa itu. semua telah ditetapkan oleh yang berwenang, hehehe.
sebenere jauh dilubuk hatiku sekarang, ceile ... aku ingin .... segera ... menyusul saudara-saudaraku ... KAWIN eh NIKAH!
hanya saja ada seribu tapi yang menjejal di kepalaku.
aku ingin dia lebih beriman dan shalih daripadaku, tapi ... padahal aku laki-laki.
kudamba seorang yang hatinya berjilbab, tapi ... pergaulanku, urakan.
dengan dia aku ingin menyelamatkan keturunanku, tapi ... aku tak pandai agama.
aku menyukai siapa yang berucap dengan senyum dan kata yang harum, tapi ... kritik temenku mengatakan, omonganku nyebelin.
tapi kakakku juga belum menikah
tapi aku belum banyak membantu orang tua
tapi ngomong-ngomong, umurku juga sepertinya masih muda
sepertinya aku masih MUDA!!!
aku memakai kata sepertinya karena aku tidak begitu yakin dengan pernyataanku
aku mau hidup seribu tahun lagi
maaf Chairil, bukankah kau meminjam kata-kata itu dariku?
aku ingin ada teman ketika mataku merasa sakit karena memandang dinding melulu
aku rindu seseorang yang bersedia menampung keluhanku, ketika aku bosan hanya bisa memasak mie ketika aku lapar - wah, sepertinya yang ini nggak nyambung-
tapi tambah tapi di kali tapi dikuadratkan tapi dan akhirnya tapi
aku harus merencanakannya dengan matang
aku tidak ingin tergesa dengan memilih sembarang
akan kucari yang terbaik, akan kurencanakan sebuah keluarga yang terbaik
dan kemudian tiga baris di atas dikenal dengan semboyan Tri Janji dalam Hati CaturCatriks
dalam benak: kapan Tri Janji itu akan tercapai, mungkinkah?
Nasib ada di tangan kita bukan?
e iya, waktu aku pertama kali ke bogor kan nyasar-nyasar. ada banyak orang yang harus aku tanya, ada angkot yang kumaki karena membawaku ke tempat yang salah. tapi sayang, angkotnya bisa menjawab dengan lantang, itu sudah trayekkku, katanya. maka aku pun diam.
ya ... memang rindu juga untuk menulis di halamanmu. sekedar menuangkan apa yang aku anggap remeh. sesuatu yang tidak berharga, tapi sesuatu itu dapat membuatku sedikit terhibur. karena akhir-akhir ini aku sedikit kalut. beberapa kali gajianku amblas di garong sama saudara-saudara yang nikah. _woi! aku kapan?_ tapi bangga juga sih dapat membantu mereka walau hanya sedikit, he.
kalut sebenere bukan cuma itu sebabnya, mungkin karena akhir-akhir ini aku banyak lembur di kantor. mendapat kerjaan ngedit basa jawa! waduh, ampun deh! walau aku orang jawa tulen, tapi sebenere aku gak ngerti basa jawa yang baik dan benar. apalagi kalau berhadapan dengan aksara jawa, wah kemut-kemut sirahku. blas ora ngerti. lha klo gak ngerti berarti bukan orang jawa tulen ya? entahlah. mungkin aku salah satu generasi yang tidak bangga dan menyintai budaya leluhur sendiri.
tapi, kata orang bijak, hadapi saja naskah jawa itu. semua telah ditetapkan oleh yang berwenang, hehehe.
sebenere jauh dilubuk hatiku sekarang, ceile ... aku ingin .... segera ... menyusul saudara-saudaraku ... KAWIN eh NIKAH!
hanya saja ada seribu tapi yang menjejal di kepalaku.
aku ingin dia lebih beriman dan shalih daripadaku, tapi ... padahal aku laki-laki.
kudamba seorang yang hatinya berjilbab, tapi ... pergaulanku, urakan.
dengan dia aku ingin menyelamatkan keturunanku, tapi ... aku tak pandai agama.
aku menyukai siapa yang berucap dengan senyum dan kata yang harum, tapi ... kritik temenku mengatakan, omonganku nyebelin.
tapi kakakku juga belum menikah
tapi aku belum banyak membantu orang tua
tapi ngomong-ngomong, umurku juga sepertinya masih muda
sepertinya aku masih MUDA!!!
aku memakai kata sepertinya karena aku tidak begitu yakin dengan pernyataanku
aku mau hidup seribu tahun lagi
maaf Chairil, bukankah kau meminjam kata-kata itu dariku?
aku ingin ada teman ketika mataku merasa sakit karena memandang dinding melulu
aku rindu seseorang yang bersedia menampung keluhanku, ketika aku bosan hanya bisa memasak mie ketika aku lapar - wah, sepertinya yang ini nggak nyambung-
tapi tambah tapi di kali tapi dikuadratkan tapi dan akhirnya tapi
aku harus merencanakannya dengan matang
aku tidak ingin tergesa dengan memilih sembarang
akan kucari yang terbaik, akan kurencanakan sebuah keluarga yang terbaik
dan kemudian tiga baris di atas dikenal dengan semboyan Tri Janji dalam Hati CaturCatriks
dalam benak: kapan Tri Janji itu akan tercapai, mungkinkah?
Nasib ada di tangan kita bukan?